The Unlucky Girl Chapter 1

The Unlucky Girl poster

Title: The Unlucky Girl

Author: kaigirlfriend

Main cast: -Luhan of EXO and -Sulli of f(x)

Support cast: (akan berubah, berkurang dan bertambah sesuai chapter-_-)

Genre: romance, little bit comedy

Length: Chapter 1 of – (belum author tentukan sampai chapter berapa)

Rating: G

Summary: Aku benar-benar gadis paling tidak beruntung

Disclaimer: Ini FF murni buatanku jadi jangan sampai ada yang menuduh kalau FF ini plagiat dan aku sarankan jangan sampai ada yang plagiat FF yang abal-abal tingkat dewa ini. Maaf banyak typo karena aku juga manusia yang punya banyak salah seperti kalian. Dan maaf soal poster, aku belum berfikir tentang itu jadi untuk chapter 1 aku belum pakai poster. Aku tidak suka silent readers tapi jika kalian ingin jadi silent readers ya silahkan tapi FFnya nggak aku lanjutin-_- Happy reading!

Sulli POV

Sial! Entah sudah berapa kali lamaranku ditolak oleh perusahaan tempatku ingin bekerja. Apa mungkin di kota Seoul ini tak satupun perusahaan yang ingin menerimaku sebagai karyawannya? Ah, rasanya aku ingin bunuh diri saja. Eh? Ya ampun! Apa yang sedang kau fikirkan, Choi Sulli?? Kau tak boleh berfikiran aneh seperti itu!

Oh ya sebelumnya aku ingin bercerita sedikit tentang diriku. Namaku Sulli. Choi Sulli. Umurku sekarang 23 tahun. Aku sudah lulus dari Seoul University sejak 1 tahun yang lalu tapi sampai sekarang aku masih pengangguran. Emmm.. sebenarnya aku tidak pengangguran sepenuhnya tapi aku bekerja sambilan sebagai pelayan di cafe milik teman baikku. Gajiku disana hanya 500ribu won per bulan dan dengan gaji segitu aku hanya bisa mengkontrak sebuah apartemen kecil dan makan sehemat-hematnya selama sebulan. Kalau begini terus, kapan aku bisa hidup makmur?

Lagian jika aku bekerja di restoran atau cafe lainnya, aku hanya akan digaji sekitar 300ribu won. Berarti aku hanya bisa membayar uang sewa apartemen! Tapi untungnya aku masih punya seorang teman baik bernama Krystal Jung yang menawariku bekerja di cafenya dengan gaji yang cukup bagus tersebut. Tapi lama kelamaan aku merasa tak enak dengan Krystal karena dia begitu baik denganku; memberiku gaji lebih, meringankan waktu kerjaku, mau meminjamkan uang jadi secepatnya aku harus segera mendapatkan pekerjaan di sebuah perusahaan agar hidupku tak terus bergantung dengan Krystal!

Tapi sungguh malang nasibku karena walaupun sudah sungguh-sungguh mencari pekerjaan selama 6 bulan terakhir ini tapi lamaranku selalu ditolak. Ya Tuhan, kenapa hidupku seperti ini? -_-

Saat aku sedang berjalan merenungi nasib tiba-tiba ada mobil yang melewati genangan air di jalan yang aku lewati dan alhasil… semua tubuhku basah kuyup karena terciprat air. Emosiku benar-benar sudah ada di puncaknya sekarang.

“agasi, anda tidak apa-apa?” tanya seorang pria yang memakai pakaian formal. Dari gayanya, pria ini sepertinya adalah orang elit.

“oh, jadi kau yang mencipratkan air ini sampai badanku basah?” tanyaku emosi.

“benar agasi tapi aku tidak sengaja mencipratkan air itu. Oh ya, ini uang untuk biaya laundry nya. Terimalah uang ini, aku buru-buru” pria itu memberikanku selembar uang 50ribu won kemudian berlagak sok sibuk didepanku.

Huh, pria ini benar-benar menyebalkan! Dia fikir apakah dengan uang 50ribu won bisa menyelesaikan masalah? Walau harus kuakui uang 50ribu won cukup banyak untuk orang sekelasku tapi dia tidak bisa bertindak semena-mena seperti itu. Hei! Dia bahkan belum mengucapkan kata ‘maaf’ kepadaku.

Belum sempat aku menjawab perkataanya, dia menceletuk “apa itu kurang nona? Baiklah akan kutambah 100ribu won lagi. Bahkan dengan uang itu kau sudah bisa membeli pakaian baru lagi, nona”

Belum sempat aku menjawabnya lagi, dia sudah berbalik dan meninggalkanku. Sekarang aku merasa kalau harga diriku di injak-injak secara tka langsung oleh pria ini. Tanpa fikir panjang, aku langsung melemparkan sebuah batu yang ada didekatku dan buuuukkk… batu itu tepat mengenai kepalanya! Hahaha… aku tertawa puas melihatnya. Tapi kemudian pria itu menatap tajam kearahku, tatapannya itu seolah mengatakan kepadaku ‘mati kau!’ dan untuk sepersekian detik aku berlari sekencang-kencangnya.

Luhan POV

“apa itu kurang nona? Baiklah akan kutambah 100ribu won lagi. Bahkan dengan uang itu kau sudah bisa membeli pakaian baru lagi, nona” entah kenapa malah kata-kata itu yang keluar dari mulutku. Padahal biasanya aku berbicara sangat sopan dengan orang yang baru kutemui, terutama jika orang itu yeoja. Tapi untuk yeoja yang satu ini aku bersikap sangat berbeda. Mungkin karena sekarang aku sangat terburu-buru. Seharusnya sejak 10 menit yang lalu aku sudah ada di cafe tempat aku bertemu dengan Yoona, yeojachingu-ku. Pekerjaanku sebagai direktur utama di LH Company lah yang membuatku selalu terlambat jika aku janjian untuk bertemu dengannya disuatu tempat.

Sebelum yeoja itu berkata-kata lagi, aku berbalik menuju mobil dan meninggalkannya. Tiba-tiba… buuk! Diluar dugaanku, yeoja itu melemparkanku dengan batu. Berani-beraninya dia! Walaupun itu tak terlalu sakit tapi dia sudah melecehkanku ditempat umum. Memangnya siapa dia sampai seberaninya melemparkan batu tepat di kepala direktur LH Company? Apa dia pemilik saham terbesar di perusahaan? Ah, dari tampangnya saja dia sudah tak meyakinkan. Mana mungkin dia pemilik saham terbesar di perusahaan ._.

Kemudian, aku menatap tajam kearahnya. Tatapan itu kubuat untuk mengintimidasinya dengan kata-kata ‘mati kau!’ tapi dia langsung berlari sekencang-kencangnya. Mau tak mau aku harus mengejarnya. Aku terus mengejarnya sampai dia berhenti disuatu tempat.

Aku tersenyum penuh kemenangan saat dia berhenti. Kufikir dia sudah lelah untuk berlari lagi. Aku pun mendekatinya lalu memegang pundaknya dengan erat seraya berkata “dapat kau!”

Dia menatapku heran kemudian menepis tanganku dari pundaknya “kau tidak lihat sekelilingmu? Sekarang kita tersesat makanya aku tidak berlari lagi”

Aku menatap sekeliling dan benar yang dia katakan… kami tersesat! Aku tak tahu ini daerah apa dan disini sangat sepi.

“kau benar-benar gadis pembawa sial! Membuatk tersesat disini dan membuatku terlambat menemui yeojaku” umpatku pada gadis yang ada disebelahku, entah siapa namanya aku juga tak mau tahu. Yang jelas aku menyebutnya sebagai gadis pembawa sial karena dia sudah banyak merepotkanku. Huh, aku benar-benar frustasi!!!

Selama beberapa waktu kami tersesat disini hanya ada keheningan. Yeoja yang tak aku ketahui siapa namanya itu tak berkata-kata lagi setelah aku menyebutnya gadis pembawa sial kemudian dia meminta maaf kepadaku sambil menunduk beberapa kali. Kalau begini, aku jadi merasa canggung dengannya.

“apa kau punya GPS?” tanyanya tiba-tiba.

TBC

4 thoughts on “The Unlucky Girl Chapter 1

Comment Juseyo ^o^